Kamis, 23 Agustus 2012

PEMUDA


Pemuda… Kalo denger kata-kata ini pasti yang langsung kebayang di otak masyarakat kebanyakan itu rusuh, ga bisa di atur, masih labil, de el el dah. Ya, begitulah cerminan pemuda di zaman sekarang ini. Tapi tau ga sih, pemuda zaman sekarang sama pemuda pada zaman Rasulullah sangat berbanding terbalik sifatnya. Kita ambil contoh aja ya, yaitu Sayyidina Ali KW. Beliau adalah pemuda pertama yang masuk Islam. Ia di kenal sebagai jagoan bangsa Arab yang mempunyai kemahiran memainkan pedang dengan tangguh. "Tidak ada pedang, setajam pedang Zulfikar dan tidak ada pemuda yang setangguh Ali bin Abu Thalib". Demikianlah slogan yang selalu didengung-dengungkan oleh kaum muslimin ketika perang Uhud yang amat dahsyat itu tengah berlangsung. Itu adalah gambaran betapa hebatnya Sayyidina Ali.
Selain kemahirannya dalam hal perang, Sayyidina Ali KW juga merupakan pemuda yang haus akan ilmu pengetahuan. Sebagaimana baginda Nabi SAW mengibaratkan “Jika aku adalah perpustakaan, maka Ali adalah pintunya”. Artinya, setiap ilmu yang diajarkan oleh Nabi SAW, Ali pasti bisa menghafal nya. Sampai pada suatu saat Nabi mengadakan sayembara kepada sahabat-sahabatnya. Jika ada salah seorang yang dapat mengkhatamkan Al-Qur’an dalam waktu sehari saja, maka Nabi akan menikahkannya dengan putrinya, yaitu Fathimah. Ketika mendengar Nabi berkata seperti itu, para sahabat pun sangat getol mengkhatamkan Al-Qur’an dari pagi hingga malam hari. Sedangkan sayyidina Ali hanya diam saja, tidak ikut membaca Al-Qur’an seperti sahabat yang lainnya. Ketika ada salah satu sahabat yang hampir selesai mengkhatamkan Al-Qur’an, maka sayyidina Ali langsung menghadap Rasul lantas membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 3 kali. Setelah selesai membaca surat itu, Nabi langsung menjodohkan Ali dengan putrinya, Fathimah. Para sahabat pun terkaget-kaget akan hal itu. Lalu Ali pun mengemukakan alasannya kenapa beliau membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 3 kali. Ali membaca surat itu karena Rasulullah SAW pernah berkata bahwa barangsiapa yang membaca surat Al-Ikhlas satu kali maka sama saja dengan membaca sepertiga dari Al-Qur’an. Subhanallah, betapa cerdas nya sayyidina Ali.
Tetapi coba saja lihat pemuda yang katanya “Islam” di zaman sekarang ! tawuran, narkoba, balapan liar, rokok, bahkan free sex, itu semua bukanlah suatu hal tabu yang dilakukan oleh pemuda zaman sekarang. Banyak diantara pemuda, bahkan bocah, yang mulai mencoba-coba merokok pada saat usianya masih belia. Banyak pemuda yang sudah tidak asing lagi dengan tontonan porno. Banyak sekali pemuda yang sudah mulai mengkonsumsi narkoba. Bahkan, banyak sekali pemuda yang sudah berani melakukan free sex sebelum menikah. Banyak perempuan belia yang sudah tidak perawan lagi di usianya yang seharusnya masih harus banyak menuntut ilmu. Dan masih banyak lagi hal-hal negatif yang dilakukan pemuda di zaman sekarang. Itu semua adalah pengaruh dari budaya “western” yang melanda pemuda, khususnya di negeri kita yang tercinta ini. Banyak yang mengikuti trend-trend mode pakaian barat yang sesungguhnya itu sangatlah bertentangan dengan ajaran Islam, namun mereka anggap itu adalah sebuah budaya yang mereka anggap bagus. Jika tidak mengikuti budaya western maka dia bisa dianggap kuno, ketinggalan zaman, etc. Banyak sekali pemuda yang dalam pergaulannya dengan teman-temannya berkiblat pada budaya barat. Coba saja bandingkan, jika dahulu anak muda sehabis maghrib banyak yang berkumpul di surau/masjid untuk mengaji, tetapi sekarang sehabis maghrib banyak sekali pemuda yang berkumpul di tempat-tempat keramaian seperti mall, taman kota, atau tempat hiburan lainnya. Mereka menganggap “ah, kita masih muda ini. Masih banyak waktu buat senang-senang. Masalah sholat mah entar aja kalo kita udah tua, sekalian tobat”. Begitu gampangnya mereka berpikiran seperti itu. Padahal Islam memang agama yang mudah, tapi tidak untuk di mudah-mudahkan.
Di salah satu daerah di Iran, ada sebuah desa yang mempunyai budaya yang bagus. Anak-anak mereka yang masih kecil diajarkan untuk menghafal Al-Qur’an. Mereka menganggap jika anak berumur 10 thn tapi masih belum hafal Al-Qur’an, maka anak tersebut dianggap aneh. Tetapi bandingkanlah dengan anak-anak kecil di negeri tercinta ini. Bocah umur  3 thn sudah hafal lagu cherrybelle, smash, atau alamat palsunya ayu ting-ting. Dan orang tuanya sangat bangga ketika anak nya bisa menyanyikan lagu tersebut.
Budaya Western. Inilah salah satu taktik dari kaum Yahudi untuk merusak diri para pemuda Islam. Bisa dikatakan ini merupakan “PERANG PEMIKIRAN” untuk mengalahkan umat Islam tanpa harus bersusah payah mengangkat senjata. Karena jika mereka ingin mengalahkan ummat Islam dengan perang senjata, maka mereka pasti kalah. Karena umat Islam sekarang ini sudah sangat banyak dibandingkan mereka. Maka dari itu, mereka menghancurkan umat Islam melalui cara lain, yaitu dengan cara budaya western ini. Mereka menghancurkan akhlak para pemuda Islam melalui berbagai cara, entah itu melalui gaya berpakaian, maupun cara bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 120 :


وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.
Inilah tujuan mengapa orang Yahudi dan Nasrani menciptakan budaya Western. Kita sebagai pemuda Islam yang cerdas seharusnya sadar akan hal ini. Yaitu dengan cara kita lebih mendekatkan diri lagi kepada Allah, banyak-banyak mengkaji Al-Qur’an. Karena jika ummat Islam dekat dengan Al-Qur’an, Insya Allah hidupnya pun akan menjadi tentram. Tidak seperti kaum Yahudi dan Nasrani yang meninggalkan agamanya untuk urusan duniawi (sekulerisme).
Itulah gambaran singkat perbedaan antara pemuda zaman Rasul dan di zaman sekarang. Maka dari itu, kita harus introspeksi diri lagi, sudahkah kita mencontoh apa yang dilakukan pemuda-pemuda di zaman Rasul tersebut. Jangan disangka pemuda di zaman Rasul itu nggak keren. Justru lebih keren pemuda di zaman Nabi daripada di zaman ini. Jika pemuda di zaman sekarang suka tawuran (yang notabene itu maen keroyokan), di zaman Rasul jauh lebih keren. Mereka juga berantem, tapi berantemnya secara gentle, yaitu one by one, dan itu dilakukan di saat perang melawan orang kafir. Jika pemuda zaman sekarang suka melakukan free sex, dan jika si wanita hamil langsung kabur si pria nya, di zaman Rasul jauh lebih keren. Jika si pemuda menginginkan seorang wanita mendampingi hidupnya, mereka langsung menghadap ke orang tuanya untuk langsung menikahinya. Jauh lebih keren bukan ??? jadi jangan di kira pemuda di zaman Rasul itu kuno. Justru kita harus mencontoh mereka agar kita jadi pemuda Islam yang keren. Betul tidak ??? hehehe.
#Jika ada sesuatu yang benar, itu semua datangnya dari Allah SWT. Jika ada sesuatu yang salah, maka itu datangnya dari saya. Maka saya mohon ampun kepada Allah SWT. Jika ada yang lebih tahu ilmu nya silahkan di share aja kesini.. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar